Messenger Of Peace

Rabu, 08 April 2015

PERKEMAHAN PRAMUKA SANTRI NUSANTARA IV

Imagewww.pondokPesantren.net (Banjarmasin) – Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan masyarakat Borneo mendukung penuh penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ke-4 di Kalimantan Selatan. “Segera dibentuk tim pelaksana di tingkap propinsi untuk mempersiapkan even nasional 3 tahunan ini’, kata  Rudy Ariffin, Gubernur Kalimantan Selatan di Kantor Gubernur Kalsel, Senin (26/1).
Adudiensi yang berlangsung di Kantor Gubernur tersebut berjalan hangat dan dihadiri oleh tim dari Kemenag Pusat yang dipimpin Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Mohsen), Kasubdit Pendidikan Pesantren (Imam Syafei), Kakanwil Kemenag Propinsi Kalimantan Selatan beserta jajaran, serta Andalan Nasional Bina Muda Kwarnas (Mardhani Zuhri).


PPSN ke-4 yang akan diselenggarakan pada Bulan Juni berada di lokasi Bumi Perkemahan Agrowisata Tambang Ulang milik Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu (BP3T) Pemda Kalsel. Bumi perkemahan seluas 105,2 Ha ini terletak di Desa Sungai Jelai Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan yang berjarak sekitar 50KM dari Banjarmasin.

Disamping diikuti 6ribu santri se-Nusantara, PPSN IV kali ini juga akan melibatkan sebagai peserta undangan dari utusan pramuka negara tetangga; Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.

Seperti PPSN-PPSN sebelumnya, silaturahmi nasional pramuka santri ini akan mencatatkan rekor Muri juga. PPSN I Tahun 2006 di Jakarta, Muri mencatat “Pengibaran Kacu Terbesar Sedunia”. PPSN II Tahun 2009 di Jatinangor, rekor Muri “Parade Semaphore Terpanjang”. Sedangkan pada PPSN III tahun 2012 di Batam mencatat rekor MURI kategori “Kirab Gurindam Dua Belas dengan Tulisan Terpanjang”.

PPSN IV tahun 2015 ini direncanakan pemecahan rekor Muri untuk ‘Tutur Banjar Madehin Dengan Pelantun Terbanyak". Tim Kwarnas Andalan Nasional dibawah koordinasi Mardhani Zuhri akan menyusun konsep detailnya. (bungazet/p1p0)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar